☆LADY LIU'S OFFICIAL BLOG★
COPYRIGHT© BY LADYLILILIU.

NO COPY-CAT ALLOW! Please respect (:

If you LOVE me, you just have to keep reading! If you HATE me, kindly click the ✖ on the top-righthand corner of the screen.

ENJOY MY BLOG!

Apakah kamu pernah terpikir untuk mengakhiri hidup karena sebuah masalah?
Pernah merasa kamu tidak berguna?
Pernah merasa sudah mengecewakan orang yang kamu sayang?
Dan kamu berpikir bahwa tidak akan ada jalan lain dan hal itu memutuskan untuk mengakhiri hidupmu?

Ya, mungkin saja benar, kalau kamu mengakhiri hidup maka masalahmu akan selesai.
Tapi pernahkah kamu berpikir bagaimana perasaan orang disekitarmu yang menyayangimu?
Apakah kamu memikirkan mereka jikalau mereka tidak bisa menghadapi kenyataan ini?
Apakah kamu memikirkan mereka bagaimana hidup mereka selanjutnya tanpa dirimu?
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang akan menertawakan atau senang diatas kematianmu?

Kalau kamu pernah berniat mengakhiri hidupmu, aku pun sama. Tapi ada beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum kamu memutuskan itu.
Baca ini, renungkan dan kamu akan menyadarinya.
Kasus 03 May 2019, kejadian seorang wanita usia 34 tahun, latar belakang lulusan UNSW Australia dan bunuh diri di salahsatu mall di Jakarta Utara. Hal ini yang membuat aku berniat untuk share artikel ini.
Wanita cantik, masih dikategorikan muda, dan dari keluarga yang berada (kalau ga berada, ga mungkin bisa kuliah di UNSW di Oz), dan bunuh diri karena tidak dapat pekerjaan. Mungkin alasan bunuh diri karena dapat tekanan dan malu dengan kenyataan bahwa usia 34 tahun dan masih belum punya pekerjaan(?)

Hal ini mengingatkan aku yang mana dulu aku pernah berniat mengakhiri hidup juga. Mungkin sama dengan kamu yang sekarang lagi baca blog-ku. Aku merasa aku ga berguna, aku merasa aku ga bisa menyenangkan orang yang aku sayang, aku merasa aku ga punya harapan untuk masa depan, aku merasa lelah dengan semua yang aku hadapi.

Beberapa hal yang buat aku selalu mengurungkan niat itu. salahsatu nya karena aku takut. Aku ga siap merasakan gimana sakitnya proses untuk mencapai keinginan bunuh diri itu, and I don't want it! Setelah aku uda mengalami depresi, aku masih harus merasakan lagi ngerinya proses itu? No way!

Faith / keyakinan. Itu jadi salahsatu penguat yang membuat aku mengurungkan niat. Kalau kamu adalah orang yang beragama, kamu bisa menghabiskan waktu untuk lebih dekat sama Tuhan.
"Tapi Tuhan juga ga bantu aku apa-apa. Ga ada perubahan! Aku tetap depresi, aku sakit hati! Aku kecewa sama diriku. Tuhan ga ada buat aku. Mana pertolongan Tuhan?"
Ada pikiran seperti ini? Sama kok! Aku juga pernah berpikir seperti itu. Tapi disini aku mau bahas diluar context agama. I mean, by logical, bukan dari agama. Walaupun percayalah, your faith in God would help you to escape from this, tapi let's we talk out of that topic.
Saat itu, waktu aku memutuskan ingin bunuh diri, yang jadi pemicunya adalah aku merasa gagal, karena aku ga bisa menggapai mimpiku. Aku mengecewakan orang yang aku sayang. Aku merasa aku ga punya masa depan seperti yang aku mau.
Tapi beberapa hal yang membuat aku mengurungkan niat.

1. Kalau aku bunuh diri dan aku mati, bagaimana perasaan orang tua aku? Apakah mamaku bisa hidup tanpa aku dengan kenyataan bahwa aku bunuh diri? Pasti mamaku akan merasa gagal membahagiakan aku, dan itu bisa jadi tekanan buat mamaku.

2. Saat itu aku punya pasangan. Aku berpikir kalau aku bunuh diri dan aku mati, siapa yang akan merawat pasanganku? Apakah dia juga bisa menjalani hidup tanpa aku? Yang biasanya aku selalu menghabiskan waktu bersama dia, tapi tanpa aku saat ini, apakah dia akan kuat menghadapi itu?
Ok lah, anggap saja dia kuat. Itu artinya, dia akan move on. Dan dia akan menjalani hidupnya, it means dia akan punya pasangan baru. Lalu aku? Dilupakan begitu saja?
Mungkin terdengar egois, tapi keegoisanku itu mengurungkan niatku. Karena aku ga mau dia bersama orang lain. Aku ga mau dia bahagia dengan orang lain dan melupakan aku semudah itu.

"Tapi masalahnya, aku ditinggal pasanganku! Dia selingkuh! Dia ninggalin aku dengan orang lain!"
Andaikan kamu punya kasus seperti ini, bukan artinya kamu harus mengakhiri hidup karena kehilangan dia. Pikirkan secara jernih. Kamu pikir dia akan sedih dan menyesal karena kamu bunuh diri atau mati untuk dia? BIG NO! Mungkin ya, tapi hanya sesaat! Dia ga akan nangis atau menyesal selamanya, karena dia udah punya pasangan baru kan? Itu yang jadi alasan kamu mengakhiri hidup kan? So, gimana dia pasti akan menyesal?
Lalu gimana dengan pasangan barunya itu? Bukankah dia akan tertawa diatas kematianmu karena pada akhirnya dia berhasil menyingkirkan kamu dari hidup mereka? Kamu mau mereka senang diatas kematianmu?

If it was me, I wouldn't let it happen! Masa aku sudah sakit hati dan aku bunuh diri dan aku mati, tapi pasanganku dengan kekasih barunya senang diatas semua penderitaan ini?!

3. Kalimat diatas menjadi salahsatu alasan kenapa aku mengurungkan niat bunuh diri itu. Kita manusia biasa, ga semua orang suka kita kan? Pasti ada yang ga suka, ada yang benci, dll. Dan aku selalu aware mengenai ini. Kalau aku bunuh diri dan mati, mereka yang ga suka aku itu akan menertawakanku, atau setidaknya akan bilang "tolol banget sih!", dan aku ga mengijinkan mereka sekalipun untuk senang diatas kematianku.

"Hey, kamu yang buat blog ini ga paham yang aku rasain sekarang?! Kamu ga tau gimana aku menderita setengah mati, mending sekalian aku mati! Kamu ga ngerti, ga usah sok nasehatin! Masalah yang aku alami bahkan lebih berat dari yang kamu tulis disini!"
Kamu mikir begini pas baca 3 point diatas?
Well, mungkin bener aku ga tau masalah kamu apa. Tapi setidaknya kamu satu-satunya orang yang bisa buat diri kamu sendiri bahagia dan bisa membuat masalahmu itu menjadi pelajaran yang akan menuntun kamu untuk bahagia kedepannya.

Buka mata, buka hati, jangan hanya di ruanganmu aja. Bersosialisasi dengan orang-orang, berteman dengan orang baru, ikut kegiatan yang kamu suka.

"Aku ga ada uang! Gimana aku bisa melakukan hal-hal yang aku suka?!"
Mau melakukan hal-hal yang kamu suka atau yang bisa buat kamu bahagia ga perlu uang banyak kok. Ga semua kebahagiaan itu berasal dari uang. Karena orang yang punya uang pun bisa merasakan tidak bahagia. Kamu bisa mulai dengan cara simple, sekarang ini sudah jaman teknologi, kamu bisa download game online, dan berkomunikasi dengan orang baru. Kamu akan melupakan masalahmu dan kamu bisa move on ke tahap selanjutnya. Mungkin dari orang baru yang kamu kenal itu, kamu bisa berkesempatan menemukan peluang baru untuk mengubah hidupmu.
Alasan kamu bahkan ga punya handphone bagus dan ga bisa main game seperti itu? Kamu bisa pergi keluar, ikut bergabung dengan kumpulan orang-orang yang positive. Ga usah muluk-muluk, kamu bisa kumpul dengan orang yang ada disekitar rumahmu. Bukan artinya kumpul-kumpul harus selalu menghamburkan uang. Setidaknya hal atau aktivitas yang buat kamu bisa lepas dari pikiran mengenai masalahmu, apalagi sampai keinginan bunuh diri atau mati.

"Aku punya hutang! Dan aku ga bisa bayar! Ga ada solusi! Jalan satu-satunya yaitu bunuh diri! Jadi hutangku lunas!"
No!!! It's not the right answer! Bukan solusi baik kamu punya hutang lalu kamu bunuh diri!
Kamu ga mikirin orang-orang disekitarmu yang mungkin akan menjadi sasaran selanjutnya dari penagih hutangmu itu? Mungkin saja mereka si pemberi hutang sudah ikhlas untuk relain hutangmu karena kematianmu. Tapi orang-orang akan membicarakanmu (ini kembali lagi di point ke-3), kamu mau mereka menertawakanmu atau mengasihanimu karena kamu harus bunuh diri karena tidak bisa bayar hutang?
Again! Kalau itu diposisiku, aku ga akan biarin diriku bunuh diri dan ditertawakan karena alasan mati karena banyak hutang, itu memalukan. Seperti yang aku bilang tadi, aku ga akan pernah mengijinkan orang berbahagia diatas penderitaanku.

"Solusinya apa?! Tulis panjang-panjang ga ada solusi!"
Solusinya balik ke kamu lagi. Kamu mau hidup yang dikagumi orang-orang dan bisa menunjukkan ke mereka bahwa apa yang mereka pikirkan salah, atau kamu mau mereka menertawakanmu diatas penderitaan dan kematianmu.

Aku ga bisa kasih solusi banyak, karena aku ga kenal kamu. Aku mungkin ga bisa bantu secara real, karena aku ga ketemu kamu. Tapi cuma diri kamu sendiri lah yang bisa bantu kamu keluar dari masalah itu. Dan aku disini cuma sebagai reminder, untuk ingetin kamu that YOU ARE PRECIOUS! KAMU ITU BERHARGA! Kamu ga perlu mengakhiri hidup hanya karena mau lari dari masalah. Jangan biarkan orang-orang menertawakan kematianmu. Jangan buat masalah ini menjadi dampak buruk juga untuk orang-orang yang menyayangimu!

Buat mindset atau rencana sebagai revenge (balas dendam) di hal yang positif. Revenge yang aku maksud disini, misalnya :

1. Kamu punya masalah ditinggal pacar.
Lakuin revenge dengan cara pacarmu yang menyesal karena uda ninggalin kamu. Bukan malah kamu yang bunuh diri dan dia malah senang sama pasangan barunya.

2. Kamu masih belum punya pekerjaan / masalah ekonomi.
Yang tadi aku sarankan. Bersosialisasi. Jangan kamu ngendep di kamar/rumah aja. Ya ga akan ketemu solusi untuk punya pekerjaan atau memperbaiki ekonomi kamu. Kamu justru harus melebarkan pertemanan kamu supaya kamu bisa dapat informasi tentang peluang kerja/bisnis atau apapun itu. Mungkin dari sekian banyak temanmu itu, ada yang bisa bantu kamu(?) We never know right? Miracle could happen.

3. Banyak hutang. Ga bisa bayar.
Lakuin sesuatu hal buat kamu bisa mengatasi hutangmu. Dan kembali lagi sama dengan point ke-2, mungkin saja ada yang bisa bantu kamu, dan bahkan bukan hanya kamu bisa menyelesaikan hutangmu, tapi bisa membuatmu lebih dari itu!

4. Depresi. Ga punya harapan hidup. Ga punya siapa-siapa.
Dari sekian banyak manusia di dunia ini (kita ngo-in di Indonesia dulu deh), masa kamu masih bilang ga punya siapa-siapa? Yes, its true. Bukan saudara, bukan pacar, bukan sahabat, bisa apa mereka? Tapi setidaknya mereka bisa buat kamu semangat. Kamu ga merasa sendirian. Ga cuma kamu di dunia ini punya masalah. Contohnya saat ini aku, aku ga kenal kamu, tapi aku mau bantu kamu untuk ga punya pikiran seperti itu lagi! Aku mau kamu bangkit dan jalan ke tahap selanjutnya yang lebih baik!

5. Aku baru ditinggal pergi sama orang yang sayang. Dia meninggal. Aku sendirian.
Sama juga jawabannya. Kamu harus buka hati kamu. Bersosialisasi. JANGAN NGENDEP SENDIRIAN DI RUMAH/KAMAR. Itu ga akan kasih kamu solusi. Kamu harus pergi ke luar, kamu harus ngobrol dengan orang-orang baru. Percayalah, akan ada peluang besar dan pengalaman banyak yang aku kamu temui.

6. Masalah lain!! Kamu ga akan paham!!
Apapun itu masalahmu. Kalau memang kamu masih tetap keras kepala dan kekeuh mau bunuh diri, saranku yang ini memang harus kembali ngomongin ke context agama. Buka hati dan pikiran. Mulai dari hal kecil, berdoa sesuai kepercayaan kamu. Berdoa sampai bahkan kamu nangis sesenggukan. Keluarin semuanya. Sharing sama Dia, anggap aja Dia teman curhat kamu. Percaya deh, hati dan pikiran kamu bakalan plong.

7. Ga punya keyakinan. Aku atheist.
Kalau kamu masih duniawi, berarti di luar context agama, kembali lagi di point sebelumnya, bersosialisasi. Mungkin dengan kamu bersosialisasi, kamu akan mulai diajarkan untuk punya keyakinan, dan itu akan mengubah hidup kamu lebih baik di masa depan.
Pada intinya, semua kembali ke kamu. Kamu satu-satunya yang harus mengubah hidupmu. Ubah perspektifmu. Selalu ada jalan apapun masalahmu. You're not alone, dear. I've been through in this condition. (translate : kamu ga sendirian. Aku pernah mengalami ini juga). Aku bisa share ini karena aku pernah mengalami. Aku ga akan berani share kalau aku ga pernah ngalamin sendiri. Justru aku mau kamu ga menyia-nyiakan hidupmu yang AKAN LEBIH BAIK DI KEMUDIAN HARI! YOU'RE PRECIOUS! KAMU BERHARGA!! INGAT ITU!!

Kalau kamu masih ga puas dengan apa yang aku sampaikan, dan hati kamu masih mau teriak dan kamu masih butuh seseorang yang bisa mendengarkan lebih lagi, you can find me anytime, aku akan respon semampuku disaat aku bisa.

If I ever been in this condition and I made it through, you can do the same!


I'm so excited with my new project. After been long time, I've decided to do one of my hobbies again. Yes, it's writing! Not so many people know that I do love writing so much. Well, FYI, I'm an author since Jr. High School. Hehe~

I did a lot of writing before. I think I wrote more than 10 stories. But I had no confidence to keep going on or try to publish them. Sometimes I'm a pessimistic. Since I got support by my lovely one~ I can't give up. I have to prove it to myself that I can, even tho I have to overcome many obstacles. But I will do it!! Ganbatte~

So, this time I'm writing a story that based on my true story. Trust me, I didn't have much experiences, but when I have it, it's really like a drama. I think it's a good idea to share about my true story. Anyway, one of the guy in my novel agreed about this, to publish it as a novel. So, I will try to put my trust on this true story.

To make you guys more curious, I will share quotes of the characters. They are real human btw
It's still on progress, when it's done, I'll let you guys know, for sure. I hope you guys will enjoy it one day when it's released.


Thank you 






 





Sometimes, life isn't same as what you've expected before. I'm sure everyone experienced in the same things. It's happened to me. Many times. Sometimes, my heart is screaming, asking Him, why does He make me feel like this. But I always believe that He always have a great plan for me.
He won't leave me alone here. No matter how many times I do forget about Him, His faithful, through all the things, make me realised that I'm so blessed.

Through all the pain, I become stronger. Even thunder and storm can't stop me, and I always think that I even can move a mountain by His help. It's not over yet. But I won't stop to try and believe. I won't stop to try to be better for Him. I learn to put him as a priority.

For everybody in all over the world. You're not the only who have to struggle with these things. Same as me as them as you. But why are you still here reading my words? Because you got a chance. We always have a chance.

Don't give up. We can through all these things in our way, by His guide.

I'm a Survivor, and always be.
And Here I am.

With gratitude,
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
back to top